HIV DAN AIDS DALAM
PERSPEKTIF PEMUDA DAN AGAMA
Disusun oleh:
NAMA: MUTIAWATI
NIM: 1311070035
PRODI: PAUD
SEMESTER I
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH 2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr, wb
Puji
syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan kepada
kita, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dan bisa saya persembahkan untuk
teman-teman semua. Dimana makalah ini membahas tentang “HIV dan AIDS dalam
Perspektif Pemuda dan Agama” dan kiranya makalah ini dapat meningkatkan
pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana dan apa bahaya dari penyakit HIV
dan AIDS.
Dengan
adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu kita meningkatkan minat baca
dan belajar teman-teman. Selain itu saya juga berharap semua dapat mengetahui
dan memahami tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.
Saya
sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat minim,
sehingga saran dari teman-teman peserta dan kritikan dari semua pihak masih
saya harapkan demi perbaikan laporan ini. Saya ucapkan terima kasih kepada
semua teman-teman yang telah berpatisipasi dalam membaca makalah ini.
Banda
Aceh, 21 Nopember 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………….…………… i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah………………………………………………. 1
1.2. Rumusan
Masalah…………………………………………………..…. 2
1.3. Tujuan…………………………………………………………………. 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian HIV dan
AIDS..…………………………………………… 3
2.2. HIV dan AIDS dalam Perspektif
Pemuda dan Agama………………... 5
2.3. Pergaulan Bebas………………………..……………………………... 5
2.4. Penyebab HIV dan
AIDS……………………………….……..………. 7
2.5. Dampak HIV dan
AIDS………………………………………………. 8
2.6. Cara Mencegah HIV dan
AIDS………………………………………. 10
BAB
III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan………………………………………………………….…. 13
3.2.
Saran……………………………………………………………….…... 13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Melihat
berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi yang
terjerumus ke dalam lembah perzinaan (Free sex), disebabkan terlalu jauhnya
kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya
pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan
wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah menglobal dan
lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa
penyeleksian yang ketat.
Anak
remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang sebenarnya.
Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun itulah yang ada
dibenak mereka semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja
sekarang adalah seks bebas.
Biasanya
para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu karena rasa ingin
tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka melihat
adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya.
Merekapun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya melainkan
bersama dengan pacar mereka.
Untuk itu
saya mencoba mengangkat judul HIV dan AIDS dalam Perspektif Pemuda dan Agama,
agar para pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang untuk menghindari
pergaulan bebas dan tahu dampak dari pergaulan bebas tersebut.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari HIV dan
AIDS?
2. Bagaimana HIV dan AIDS dalam
Perspektif Pemuda dan Agama?
3. Apa pengertian pergaulan
bebas?
4. Apa penyebab dari HIV dan
AIDS?
5. Apa dampak dari HIV dan AIDS?
6. Bagaimana cara mencegah HIV
dan AIDS?
1.2.
Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari HIV
dan AIDS.
2. Mengetahui HIV dan AIDS dalam
Perspektif Pemuda dan Agama.
3. Mengetahui pengertian pergaulan
bebas.
4. Mengetahui penyebab dari HIV
dan AIDS.
5. Mengetahui dampak dari HIV dan
AIDS.
6. Cara mencegah HIV dan AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian HIV/AIDS
AIDS atau
Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang
menyerang tubuh manusia sesudah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV.
Akibat kehilangan kekebalan tubuh, penderita AIDS mudah terkena berbagai jenis
infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu yang bersifat oportunistik.
Selain itu penderita AIDS sering kali menderita keganasan,khususnya sarcoma
Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus HIV adalah retrovirus yang
termasuk dalam family lentivirus. Retrovirus mempunyai kemampuan menggunakan
RNA-nya dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama periode
inkubasi yang panjang. Seperti retrovirus yang lain, HIV menginfeksi tubuh
dengan periode imkubasi yang panjang (klinik-laten), dan utamanya menyebabkan
munculnya tanda dan gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa kerusakan system imun
dan menghancurkannya. Hal tersebut terjadi dengan menggunakan DNA dari CD4+ dan
limfosit untuk mereplikasi diri. Dalam proses itu, virus tersebut menghancurkan
CD4+ dan limfosit.
Secara
structural morfologinya, bentuk HIV terdiri atas sebuah silinder yang
dikelilingi pembungkus lemak yang melingkar-melebar. Pada pusat lingkaran
terdapat untaian RNA. HIV mempunyai 3 gen yang merupakan komponen fungsional
dan structural. Tiga gen tersebut yaitu gag, pol, dan env. Gag berarti group
antigen, pol mewakili polymerase, dan env adalah kepanjangan dari envelope
(Hoffmann, Rockhstroh, Kamps,2006). Gen gag mengode protein inti. Gen pol
mengode enzim reverse transcriptase, protease, integrase. Gen env mengode
komponen structural HIV yang dikenal dengan glikoprotein. Gen lain yang ada dan
juga penting dalam replikasi virus, yaitu : rev, nef, vif, vpu, dan vpr.
1. Siklus Hidup HIV
Sel
pejamu yang terinfeksi oleh HIV memiliki waktu hidup sangat pendek, hal ini
berarti HIV secara terus-menerus menggunakan sel pejamu baru untuk mereplikasi
diri. Sebanyak 10 milyar virus dihasilkan setiap harinya. Serangan pertama HIV
akan tertangkap oleh sel dendrite pada membrane mukosa dan kulit pada 24 jam
pertama setelah paparan. Sel yang terinfeksi tersebut akan membuat jalur ke
nodus limfa dan kadang-kadang ke pembuluh darah perifer selama 5 hari setelah
papran, dimana replikasi virus menjadi semakin cepat.
Siklus hidup HIV dapat dibagi
menjadi 5 fase, yaitu :
·
Masuk dan mengikat
·
Reverse transkripstase
·
Replikasi
·
Budding
·
Maturasi
2. Tipe HIV
Ada 2 tipe HIV yang menyebabkan
AIDS: HIV-1 dan HIV-2.
HIV-1 bermutasi lebih cepat
karena reflikasi lebih cepat. Berbagai macam subtype dari HIV-1 telah d temukan
dalam daerah geografis yang spesifik dan kelompok spesifik resiko tinggi. Individu
dapat terinfeksi oleh subtipe yang berbeda. Berikut adalah subtipe HIV-1 dan
distribusi geografisnya:
Sub tipe A: Afrika tengah
Sub tipe B: Amerika
selatan,brasil,rusia,Thailand
Sub tipe C: Brasil,india,afrika
selatan
Sub tipe D: Afrika tengah
Sub tipe E:Thailand,afrika tengah
Sub tipe F: Brasil,Rumania,Zaire
Sub tipe G: Zaire,gabon,Thailand
Sub tipe H: Zaire,gabon
Sub tipe O: Kamerun,gabon
Sub tipe C sekarang ini terhitung
lebih dari separuh dari semua infeksi HIV baru d seluruh dunia
2.2.
HIV dan AIDS dalam Perspektif Pemuda dan Agama
HIV/AIDS
masih merupakan ancaman utama bagi keberlangsungan hidup manusia di Tanah Air
kita. Sudah ratusan orang meninggal, ribuan orang sedang terinveksi saat ini.
Semakin banyak yang terinveksi, kini semakin bertambah pula pihak-pihak yang
prihatin. Satu komitmen bersama; “Bebaskan orang dari HIV/AIDS”. Pertanyaannya,
apakah semudah itu? Peduli, tak hanya bisa menyampaikan kalimat “saya
prihatin”. Peduli, berarti kita siap berbuat sesuatu melalui tindakan yang
dapat menyadarkan sesama kita terhadap virus yang mematikan itu.
Dalam
upaya untuk menurun jumlah penyebaran virus yang belum ada obatnya ini,
sebenarnya banyak pihak dan individu memainkan peran. Seperti pemerintah, tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda. Namun
dalam tatataran aksi, kelompok-kelompok ini belum maksimal. Kalau pun ada, itu
hanya segelintir orang dan beberapa lambaga saja.
2.3.
Pergaulan Bebas
1. Pengertian pergaulan bebas
Seks
bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan
dalam bentuk tingkah laku. Faktor-faktor yang menyebabkan seks adalah bebas
karena adanya pertentangan dari lawan jenis, adanya tekanan dari keluarga dan
teman
Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia,
kita patut bersyukur dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena
dapat membawa perubahan yang positif bagi perkembangannya kemajuan industri
masyarakat. Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa
kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada
kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif yang diakibatkan oleh
perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya pergaulan bebas tanpa batas.
Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti
apa maksud dari istilah pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya
proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan
bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang
mengatur pergaulan.
Islam telah mengatur bagaimana tata cara bergaul dengan
lawan jenis. Hal ini telah tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah
dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu
bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang
bertolak belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika
pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian
seseorang.
2. Budaya berpacaran
Pacaran
merupakan satu konsep yang sama halnya dengan pergaulan bebas. Dari sumber di
atas kita telah mengetahui bahwa pergaulan bebas tidak mengenal batas-batas
pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur baur
(ikhtilat) antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri berkembanglah budaya
pacaran.
Kecintaan
terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia. Tetapi pacaran bukanlah wadah yang
tepat. Cinta bukanlah sekedar pandangan mata ataupun kerlingan. Bukan pula
lembaran surat yang berisi pujian kata yang melebihi dari ikatan pernikahan,
dan cinta tidak akan berakhir dengan pernikahan.
Banyak
orang yang mengagungkan dan memproklamirkan kata cinta. Namun mengapa gambaran
dan kenyataan pahit mewarnai dunia cinta. Betapa banyak cinta berujung pada
pembunuhan bayi-bayi yang tak berdosa. Banyak orang yang memiliki cinta
melakukan hal yang keji. Cinta berubah menjadi perceraian dan mengakibatkan
suramnya masa depan generasi mendatang. Mengapa pula cinta bisa dijajakan di
sembarang tempat oleh wanita berbusana minim? Hal-hal yang mengenaskan
sekaligus memalukan itu menjadi daftar persoalan yang melingkupi dunia cinta.
Sebagian
orang berpendapat bahwa cinta bermakna kecenderungan terus menerus disertai
dengan hati yang meluap-luap. Inilah yang membuat seseorang menjadi buta dan
tuli. Kebutaan ini dapat diartikan tidak lagi melihat tata nilai terutama
nilai-nilai syariat islam, sehingga banyak orang menabrak nilai-nilai Islam
dalam mengekspresikan cintanya. Dan yang dimaksud tuli yaitu tidak mau
mendengar nasihat-nasihat agama yang seharusnya dapat membingkai cintanya.
Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Kecintaanmu kepada
sesuatu bisa membuat buta dan tuli.” (HR. Ahmad). Lain halnya dengan seseorang
yang berada dalam wilayah tidak terlarang, seperti seseorang yang berada jauh
dari rumah lalu merindukan istrinya.
Semua
aktivitas tubuh kita berpotensi menimbulkan zina ketika digerakkan atas nama
syahwat yang melesat lepas dari kendali fitrah. Namun nama Allah Maha Pemurah,
zina yang dilakukan selain farji tidak sampai dikenakan hukuman cambuk. Ia
masih bisa dihapus dengan taubat yang tulus dan ditebus dengan amal-amal
shalih. Cara untuk menghindari zina adalah dengan mengendalikan hawa nafsu,
menjaga pandangan mata serta menutup rapat-rapat pintu zina.
3. Pandangan Islam Tentang
Pergaulan Bebas
Banyak
hal-hal yang negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas. Ini semua telah
terlukis oleh mereka di belahan bumi Barat, yang dulu mengagung-agungkan
kebebasan dalam segala hal, termasuk kebebasan seks, kini mereka menjerit.
Angka perceraian sangat tinggi, dan pranata pernikahan diragukan. Akibatnya
keluarga sebagai sendi masyarakat runtuh, kemudian terjadilah dekadensi moral.
Wabah AIDS menebarkan kengerian dan ketakutan karena semakin liarnya perilaku
masyarakat dalam free sex.
Apa yang
terjadi di Barat dapat kita sinyalir dari tulisan George Balusyi dalam bukunya
; “Ledakan Seksual”, yaitu ; “pada tahun 1962, Kennedy menjelaskan, masa depan
Amerika diancam bahaya, sebab para pemudanya cenderung dan tenggelam di dalam
syahwat sehingga tidak mampu memikul tanggung jawab yang harus dipikul di atas
pundaknya. Setiap tujuh pemuda yang maju untuk jadi tentara, terdapat enam
pemuda yang tidak pantas dijadikan tentara. Sebab syahwat yang telah mereka
lampiaskan itu, telah merusak keseimbangan hygienis dan psikis mereka”.
Budaya
free sex tidak jauh berbeda dengan budaya pacaran. Dan dengan menghubungkan
fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku
dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Apabila hal ini
dibiarkan, maka akan sangat berabahaya bagi kelanjutan da’wah Islam. Betapa
sedihnya jika umat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh
dengan kebobrokan. Naudzubillah summa nauzubillah.
2.4.
Penyebab HIV/AIDS
Bila di
awal kemunculannya, penyebab HIV/AIDS diyakini hanya dari hubungan seksual,
baik hubungan seksual secara normal maupun yang anal dan oral. Hal ini karena
cairan vagina dan air mani juga mengandung virus penyebab penyakit HIV AIDS.
Tapi, kini semakin terkuaklah kenyataan bahwa penyebab HIV/AIDS juga bisa
dikarenakan transfusi darah, jarum suntik, lewat pemberian ASI. Bahkan, adanya
kemungkinan masuknya darah atau cairan tubuh lainnya yang mengandung virus HIV
AIDS ke bagian tubuh orang sehat yang terluka. Kemungkinan ini bisa saja
terjadi terutama bagi paramedis yang merawat penderita HIV/AIDS.
Alkisah Penyebab Penyakit
HIV/AIDS
Seperti
ebola, suatu virus yang mungkin paling mematikan di seluruh jagat raya ini,
virus HIV juga ditenggarai berasal dari monyet. Entah mengapa ada orang yang
suka makan daging monyet. Dari proses penyembelihan dan memasak daging monyet
itulah diperkirakan bahwa virus yang hidup di tubuh sang monyet, menular kepada
manusia. Selanjutnya, berkembanglah virus yang menjadi penyebab HIV/AIDS.
2.5.
Dampak HIV/AIDS
1. Dampak Demografi
Salah
satu efek jangka panjang endemi HIV dan AIDS yang telah meluas seperti yang
telah terjadi di Papua adalah dampaknya pada indikator demografi. Karena
tingginya proporsi kelompok umur yang lebih muda terkena penyakit yang
membahayakan ini, dapat diperkirakan nantinya akan menurunkan angka harapan
hidup. Karena semakin banyak orang yang diperkirakan hidup dalam jangka waktu
yang lebih pendek, kontribusi yang diharapkan dari mereka pada ekonomi nasional
dan perkembangan sosial menjadi semakin kecil dan kurang dapat diandalkan. Hal
ini menjadi masalah yang penting karena hilangnya individu yang terlatih dalam
jumlah besar tidak akan mudah dapat digantikan. Pada tingkat makro, biaya yang
berhubungan dengan kehilangan seperti itu, seumpama meningkatnya pekerja yang
tidak hadir, meningkatnya biaya pelatihan, pendapatan yang berkurang, dan
sumber daya yang seharusnya dipakai untuk aktivitas produktif terpaksa
dialihkan pada perawatan kesehatan, waktu yang terbuang untuk merawat anggota
keluarga yang sakit, dan lainnya, juga akan meningkat.
2. Dampak Terhadap Sistem
Pelayanan Kesehatan
Tingginya
tingkat penyebaran HIV dan AIDS pada kelompok manapun berarti bahwa semakin
banyak orang menjadi sakit, dan membutuhkan jasa pelayanan kesehatan.
Perkembangan penyakit yang lamban dari infeksi HIV berarti bahwa pasien sedikit
demi sedikit menjadi lebih sakit dalam jangka waktu yang panjang,
membutuhkan semakin banyak perawatan kesehatan. Biaya langsung dari perawatan
kesehatan tersebut semakin lama akan menjadi semakin besar. Diperhitungkan juga
adalah waktu yang dihabiskan oleh anggota keluarga untuk merawat pasien, dan
tidak dapat melakukan aktivitas yang produktif. Waktu dan sumber daya yang
diberikan untuk merawat pasien HIV dan AIDS sedikit demi sedikit dapat
mempengaruhi program lainnya dan menghabiskan sumber daya untuk aktivitas
kesehatan lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh John Kaldor dkk pada tahun
2005 memprediksi bahwa pada tahun 2010, bila upaya penanggulangan tidak
ditingkatkan maka 6% tempat tidur akan digunakan oleh penderita AIDS dan di
Papua mencapai 14% dan pada tahun 2025 angka – angka tersebut akan menjadi 11%
dan 29%. Meningkatnya jumlah penderita AIDS berarti meningkatnya kebutuhan ARV.
Rusaknya sistem kekebalan tubuh telah memperparah masalah kesehatan masyarakat
yang sebelumnya telah ada yaitu tuberkulosis. Banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa kejadian TB telah meningkat secara nyata di antara kasus HIV.
TB masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di
Indonesia dimana setiap tahunnya ditemukan lebih dari 300.000 kasus baru, maka
perawatan untuk kedua jenis penyakit ini harus dilakukan secara bersamaan.
3. Dampak Terhadap Ekonomi
Nasional
Mengingat
bahwa HIV lebih banyak menjangkiti orang muda dan mereka yang berada pada umur
produktif utama (94% pada kelompok usia 19 sampai 49 tahun), epidemi HIV dan
AIDS memiliki dampak yang besar pada angkatan kerja, terutama di Papua. Epidemi
HIV dan AIDS akan meningkatkan terjadinya kemiskinan dan ketidak seimbangan
ekonomi yang diakibatkan oleh dampaknya pada individu dan ekonomi. Dari sudut
pandang individu HIV dan AIDS berarti tidak dapat masuk kerja, jumlah hari
kerja yang berkurang, kesempatan yang terbatas untuk mendapatkan pekerjaan
dengan gaji yang lebih baik dan umur masa produktif yang lebih pendek. Dampak
individu ini harus diperhitungkan bersamaan dengan dampak ekonomi pada anggota
keluarga dan komunitas. Dampak pada dunia bisnis termasuk hilangnya keuntungan
dan produktivitas yang diakibatkan oleh berkurangnya semangat kerja,
meningkatnya ketidak hadiran karena izin sakit atau merawat anggota keluarga,
percepatan masa penggantian pekerja karena kehilangan pekerja yang
berpengalaman lebih cepat dari yang seharusnya, menurunnya produktivitas akibat
pekerja baru dan bertambahnya investasi untuk melatih mereka. HIV dan AIDS juga
berperan dalam berkurangnya moral pekerja (takut akan diskriminasi, kehilangan
rekan kerja, rasa khawatir) dan juga pada penghasilan pekerja akibat
meningkatnya permintaan untuk biaya perawatan medis dari pusat pelayanan
kesehatan para pekerja, pensiun dini, pembayaran dini dari dana pensiun akibat
kematian dini, dan meningkatnya biaya asuransi. Pengembangan program pencegahan
dan perawatan HIV di tempat kerja yang kuat dengan keikutsertaan organisasi
manajemen dan pekerja sangatlah penting bagi Indonesia. Perkembangan ekonomi akan
tertahan apabila epidemi HIV menyebabkan kemiskinan bagi para penderitanya
sehingga meningkatkan kesenjangan yang kemudian menimbulkan lebih banyak lagi
keadaan yang tidak stabil. Meskipun kemiskinan adalah faktor yang paling jelas
dalam menimbulkan keadaan resiko tinggi dan memaksa banyak orang ke dalam
perilaku yang beresiko tinggi, kebalikannya dapat pula berlaku – pendapatan
yang berlebih, terutama di luar pengetahuan keluarga dan komunitas – dapat
pula menimbulkan resiko yang sama. Pendapatan yang besar (umumnya tersedia
bagi pekerja terampil pada pekerjaan yang profesional) membuka kesempatan bagi
individu untuk melakukan perilaku resiko tinggi yang sama: berpergian jauh dari
rumah, pasangan sex yang banyak, berhubungan dengan PS, obat terlarang, minuman
keras, dan lainnya.
4. Dampak Terhadap Tatanan Sosial
Adanya
stigma dan diskriminasi akan berdampak pada tatanan sosial masyarakat.
Penderita HIV dan AIDS dapat kehilangan kasih sayang dan kehangatan pergaulan
sosial. Sebagian akan kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan yang pada
akhirnya menimbulkan kerawanan sosial. Sebagaian mengalami keretakan rumah
tangga sampai perceraian. Jumlah anak yatim dan piatu akan bertambah yang akan menimbulkan
masalah tersendiri.
2.6. Cara mengatasi pencegahan HIV/AIDS
Dari
tahun ketahun rupanya statistik remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas
semakin meningkat, jika hal ini tidak di tanggapi dengan serius ini semua bisa
menjadi bom waktu buat indonesia, karena para remaja yang terjerumus kedalam
pergaulan bebas sudah biasa melakukan hubungan sex dan memakai obat - obatan
terlarang yang nantinya akan membunuh mereka sendiri.
Karena
jika orang sudah terbiasa dengan sex bebas dan obat - obatan terlarang peluang
terkena penyakit HIV AIDS sangatlah besar, disamping itu dengan memakai obat -
obatan terlarang juga akan merusak tubuh mereka sendiri yang ujung - ujungnya
juga akan mempersingkat umur mereka. Nah jika sudah begini siapa yang rugi?
Tidak hanya keluarga yang ditinggalkan saja yang rugi, negara pun juga akan
rugi karena sudah kehilangan calon penerus bangsa. Maka dari itu kesadaran anak
remaja itu sendiri maupun orang tua di rumah serta pemerintah harus
ditingkatkan lagi jika tidak ingin melihat bangsa ini nantinya hanya ada pulau
- pulau dan binatang saja.
Berikut
ini ada sedikit tips ataupun saran buat anda yang masih remaja dan orang tua
agar anda yang masih remaja atau anak anda nantinya tidak terjerumus dalam
lembah setan.
1. Mengisi Waktu Kosong Dengan
Kegiatan Positif ( Buat Anak Remaja )
Kegiatan Positif ( Buat Anak
Remaja )
Dari pada kalian yang masih
remaja ini membuang waktu kalian dengan malas - malasan atau keluyuran tidak
jelas yang nantinya bisa terjerumus kedalam pergaulan bebas lebih baik gunakan
waktu kalian dengan kegiatan positif seperti belajar, sembahyang, belajar ke
agamaan atau membuat kegiatan sosial lainnya yang berguna seperti mengumpulkan
bantuan untuk korban bencana alam atau dari hal yang sepele kamu bisa kumpulkan
teman - teman kamu untuk diajak kerja bakti. Yang jelas jangan buang waktu
kalian dengan percuma dan jangan sampai masuk ke pergaulan bebas akibat sering
keluyuran sana sini.
2. Cara Bergaul
Dengan bergaul atau punya banyak
teman memang akan memberikan kemudahan bagi anda untuk menjalani hidup, tapi
jangan sampai kalian itu salah bergaul. Oleh karena itu sebelum anda memutuskan
berteman dengan orang cari tahu dulu apakah orang yang akan menjadi teman anda
itu akan membawa pengaruh atau dampak baik buat hidup anda kedepannya. Jika
menurut anda baik untuk hidup anda kedepannya, silakan berteman dengan orang
tersebut. Buat orang tua juga harus selalu memantau perkembangan anaknya
terutama dalam hal pergaulan, seperti kata saya diatas jika sampai sedikit saja
anak anda salah bergaul maka akibatnya akan fatal. Maka dari itu peran orang
tua juga di perlukan untuk mencegah maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja.
3. Orang Tua Lebih Akrab Dengan
Anak
Jika orang tua sudah bisa akrab
dengan anak layak seorang sahabat secara tidak langsung anda akan mengetahui
kegiatan dan pergaulan anak anda sehari - hari. Karena biasanya jika anak sudah
dekat dengan orang tuanya jika anak tersebut ada masalah atau ada hal baru
pasti akan di ceritakan kepada orang tuanya. Nah disinilah kesempatan orang tua
untuk mengarahkan anak untuk menjadi anak yang baik, karena jika anak anda
sudah dirasa mau bersikap tidak benar berilah anak anda masukan - masukan yang
positif secara lembut, ini bertujuan agar si anak tidak menolak sugesti atau
masukan positif yang anda berikan. Karena bagaimanapun juga anak yang masih
remaja itu keingin tahuannya masih sangat besar, dan semakin dilarang akan
semakin berniat mencoba. Jadi beri anak anda masukan secara santai dan tanpa di
marahi. Jadi mulai sekarang dekatkanlah diri anda dengan anak anda agar secara
tidak langsung anda mampu mengontrol tingkah laku anak anda.
4. Lingkungan
Ini merupakan peran terbesar
orang tua agar anak anda nantinya tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas,
karena jika anak anda di tempatkan atau tinggal di lingkungan yang tidak baik maka
kemungkinan anak anda menjadi tidak baik juga sangat besar, karena bagaimanapun
selain keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak adalah lingkungan. Karena
biasanya di lingkungan tempat tinggalnyalah si anak akan menemukan sesuatu yang
baru, ya kalau sesuatu yang baru nantinya akan berdampak baik, bagaimana jika
berdampak buruk? Jawabannya pasti sudah anda tau jika lingkungan tempat tinggal
anak anda memberi pengaruh yang tidak baik pastinya anak anda juga akan menjadi
tidak baik juga. Jadi tempatkan anak anda dilingkungan yang baik agar
kedepannya bisa anak anda bisa menjadi orang yang baik, bagi yang muslim
mungkin bisa menaruh anak anda di pesantren.
5. Membatasi Anak Keluar Rumah
Dengan membatasi waktu anak
keluar rumah di harapkan kesempatan anak menemukan sesuatu hal yang baru itu
semakin sedikit, karena seperti kata saya pada tips nomor 4 jika di lingkungan
atau pergaulannya si anak lebih banyak mendapatkan sesuatu hal baru yang
memberi pengaruh negatif maka anak anda akan menjadi tidak baik. Jadi lebih
baik membatasik waktu anak keluar rumah dari pada mengambil resiko yang patal
nantinya.
6. Dilarang Pacaran
Jika kamu yang masih belum cukup
umur lebih jangan pacaran dulu, karena selain menggangu pelajaran kamu,
nantinya kamu bisa terjerumus ke hal yang tidak - tidak seperti sex bebas yang
nantinya kalau sudah begitu kamu bisa terkena virus HIV AIDS yang akan membuat
umur kamu menjadi lebih singkat, karena sampai saat ini belum ada obatnya untuk
penyakit ini. Buat orang tua juga usahakan anaknya jika masih di bawah umur
jangan di izinkan pacaran dulu jika tidak ingin anak anda masuk kedalam sex
bebas. Karena bagaimanapun rasa ingin tahu dan mencoba anak remaja itu masih
sangat besar sehingga jika sudah pacaran bukan tidak mungkin akan mencoba
berhubungan badan dan jika sudah begini akan kecanduan dan terjerumus kedalam
sex bebas.
7. Pengamanan Pemerintah
Saya sendiri tahu kalau
pemerintah juga sudah berjuang keras untuk mengurangi angka sex bebas dan
pemakain obat - obatan terlarang, tapi kalau bisa tolong setiap beberapa hari
sekali dalam seminggu mengadakan razia obat - obatan terlarang ke sekolah -
sekolah sehingga kedepannya bangsa ini bisa jauh dari yang namanya sex bebas dan
obat - obatan terlarang.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya
penulis akan menyimpulkan beberapa hal, yakni sebagai berikut :
• Gejala penyakit yang menyerang
tubuh manusia sesudah system kekebalannya dirusak oleh virus HIV
• HIV/AIDS masih merupakan
ancaman utama bagi keberlangsungan hidup manusia di Tanah Air kita
• Munculnya istilah pergaulan
bebas seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam
peradaban umat manusia
• Penyebab HIV AIDS diyakini hanya
dari hubungan seksual, baik hubungan seksual secara normal maupun yang anal dan
oral
• Islam telah menetapkan dan
mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas diantaranya dengan menjaga dengan
pandangan mata dan memelihara kehormatan (tarji).
• Budaya pacaran adalah
merupakan satu konsep yang sama dengan pergaulan bebas dan dampak negatif
(bahayanya) tidak jauh berbeda.
• Pergaulan bebas dapat
dikurangi apabila orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif dalam
memberikan motivasi dan dorongan kepada para remaja dan memberikan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya. Sehingga segala
sesuatu yang dilakukannya dapat bermanfaat dalam kehidupan.
• Islam mempunyai aturan-aturan
dalam lingkup pergaulan antar pemuda-pemudi.
• Islam melarang sesuatu yang
dapat menyebabkan zina atau berdekatan dengan zina.
3.2.
Saran
• Semoga akhlak terpujinya lebih
ditingkatkan lagi agar tercipta generasi penerus bangsa yang bisa memadukan
IMTAQ dan IPTEK.
• Dan semoga masyarakat dapat
mencegah cepat efek dari penularan HIV dan AIDS
DAFTAR PUSTAKA
Modul Paket Studi Islam Khairu
Ummah, Drs. Ahmad Yani, LPPD Khairu Ummah: Jakarta Pusat
Etika Islam, Miftah Faridl,
Pustaka: Bandung
Tarbiyatun Nisa, Ishlah No. 2/Th.
I/Syawal 1413
www.wikipedia.com
www.media-itsar.org.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar